Laman

Sabtu, 30 Mei 2009

PSPS tembus ISL tahun depan

cayooo PSPS,,hehehe

 Sepakbola Riau melompat ke kasta paling tinggi sepakbola nasional, Indonesia Super League (ISL) atau Liga Super. Ini setelah PSPS merebut tiket promosi otomatis usai membantai Persebaya 5-1 di Stadion Utama Kaltim, Samarinda, Jumat (29/5). 

Selain merebut runner up II (tempat ketiga) Divisi Utama, PSPS juga dinobatkan sebagai tim paling fair play oleh PSSI. Atas keberhasilan ini Tim PSPS berhak mengantongi uang pembinaan Rp200 juta.

Lima gol kemenangan PSPS masing-masing dicetak Ade Chandra Kirana menit ke-4, Imam Faisal menit ke-7, April Hadi menit ke-29, Daniel Junaidi menit ke-29 dan Dzumafo Epandi Herman menit ke-89. Sedangkan gol hiburan Persebaya dicetak Jairon Feliciano menit ke-61.

Kemenangan telak tersebut mengantarkan PSPS ke kompetisi tertinggi di tanah air musim depan, bersama Persisam, dan Persema. Persisam menjadi juara setelah mengalahkan Persema 1-0, malam tadi. Sedangkan Persebaya masih harus berjuang lolos lewat babak play-off melawan peringkat 15 ISL sekarang. ‘’Alhamdulillah kita sudah lolos ke Liga Super. Ini berkat perjuangan kita semua dan dukungan dari semua masyarakat Riau,’’ kata Manajer PSPS Dastrayani Bibra.

Luapan kegembiraan juga terpancar dari para pemain PSPS. Apalagi setelah dua tahun terlempar turun kasta, musim depan PSPS akan kembali berlaga di kompetisi paling elite di Indonesia. “Liga Super, kami akan datang musim depan,’’ ujar winger PSPS asal Kuansing, April Hadi.

Bermain di stadion termegah di Kaltim, pemain PSPS sama sekali tidak canggung. Tim asuhan Abdul Rahman Gurning langsung menggebrak sejak peluit dibunyikan wasit. Bayangkan, tim berjuluk Askar Bertuah ini hanya memerlukan waktu empat menit untuk membobol gawang Persebaya. Lemparan ke dalam April Hadi diterima Herman dengan sundulan mengarahkan bola ke Ade Chandara Kirana. Sekali kontrol, Ade melepaskan tendangan melengkung dan tidak terjangkau kiper Persebaya M Igbal Hasbalah.

Gol cepat ini seperti menjatuhkan semangat pemain Persebaya. Koordinasi pemain belakang tidak berjalan, sehingga memberikan peluang bagi PSPS. Hanya berselang tiga menit dari gol pertama, PSPS menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Kali ini lewat sundulan Imam Faisal yang menyambut tendangan sudut Rifki Firdaus.

Semangat pemain PSPS semakin membumbung. Rusdianto dan kawan-kawan tidak mau memberikan kesempatan kepada Persebaya untuk menyusun kembali strategi. Menit ke-16, kerja sama Cyril Emile Tchana, Imam Faisal, dan Herman memberikan peluang kepada April Hadi. Bola krosing Herman di depan gawang lawan disambut April dengan tendangan. Meski bolanya tidak terlalu kencang, tapi kiper Persebaya yang sudah terjatuh tak dapat menjangkau bola.

Babak pertama benar-benar menjadi milik PSPS. Pemain Persebaya tertekan, sehingga melahirkan banyak kesalahan. Daniel Junaidi yang mendapat umpan dari Tchana mendribel bola masuk mendekati garis 16 lawan. Dengan tendangan keras menyusur tanah, Daniel Junaidi membawa PSPS unggul 4-0 pada menit ke-29. Inilah gol pertama Daniel sepanjang musim ini. ‘’Saya tak tau mau mengoper kemana, jadi saya tembak saja sekeras-kerasnya, eh ternyata gol,’’ kata Daniel Junaidi kepada Riau Pos, seusai pertandingan. Persebaya mencoba tampil lebih baik di babak kedua. Instruksi pelatih, Arcan Iuri sedikit berjalan. Taufik dan kawan-kawan berusaha menekan, tapi masih bisa dipatahkan Dedi Gusmawan dkk.

Persebaya baru bisa mencetak gol balasan setelah pertandingan berjalan 61 menit. Berawal dari tendangan bola mati dari luar kotak penalti yang dilakukan Anderson da Silva, bola membentur tiang kanan gawang PSPS. Jairon Feliciano yang tidak terjaga menyambar bola tanpa bisa diblok kiper PSPS Fance Harianto.

Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning tidak mau kecolongan lagi. Beberapa pemain yang sudah kehabisan ‘’bensin’’ ditarik keluar. Imam Faisal digantikan Agusrianto dan Ade Chandra Kirana diganti Bikoi Daniel Ose. Masuknya dua tenaga baru kembali menambah serangan PSPS. April Hadi nyaris mencetak gol keduanya. Sayang April lambat menyambar bola di depan gawang, sehingga bek Persebaya bisa menyerobot bola. Setelah itu, giliran Herman yang mendapat peluang emas. Sayang tendangan keras pemain asal Kamerun ini sedikit melebar.

Keinginan Herman menjadi top skor akhirnya terwujud juga. Umpan terobosan dari tengah diterima Herman dan menggiringnya masuk ke dalam kotak penalti. Tengan keras dan mengarah ke pojok kiri bawah membawa PSPS unggul 5-1 saat pertandingan menyisakan waktu satu menit. Tambahan satu gol tersebut menempatkan Herman sebagai top skor Divisi Utama musim ini bersama, Boumsong (Persikad), dan Mardiansyah (Persikabo) yang sama-sama mencetak 17 gol. ‘’Anak-anak bermain penuh semangat. Mereka menjalankan strategi yang kami susun,’’ kata Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning seusai pertandingan.

Gurning membeberkan, kemenangan telak PSPS atas tim sekelas Persebaya adalah kepercayaan diri pemain. Selain itu, lanjut pelatih asal Medan ini, PSPS berhasil memanfaatkan kelemahan Persebaya yang memainkan pola 3-5-2. Saat wing back Persebaya naik, PSPS langsung menekan ke daerah yang ditinggalkan lawan. Inilah yang membuat Daniel Junaidi bisa mencetak gol.

‘’Dua wing back mereka (Persebaya, red) kami matikan. Baik kiri dan kanan tidak bisa melakukan umpan crossing bersih,’’ ujar pelatih yang juga pernah membawa Persitara ke ISL ini. Sepanjang pertandingan, dua wing Persebaya, Anang Ma’ruf dan Mat Halil memang ‘’mati’’. Anang Ma’ruf yang punya tendangan krosing maut tidak lepas dari penjagaan Rifki Firdaus dan Mat Halil terus ditempel Daniel Junaidi.

Paling Fair
Selain menempati urutan ketiga dan promosi, PSPS juga dinobatkan sebagai tim paling fair play oleh Komisi Disiplin PSSI. Trofi diterima Manajer PSPS Dastrayani Bibra yang diserahkan Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan. PSPS dinilai sebagai tim yang paling sportif sepanjang kompetisi, mulai dari babak reguler sampai pada final.

‘’Alhamdulillah kami diberi penilaian paling fair oleh Komdis PSSI. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,’’ ungkap Dastrayani Bibra.

Tidak ada komentar: