Laman

Selasa, 17 Agustus 2010

PALEMBANG BANJIR

begitulah judul yang pas digambarkan saat hari minggu lalu tanggal 15 Agustus 1945. Suatu kritikan kepada Pemerintah Kota Palembang dan warganya. Saat hujan deras itu saya berada diluar rumah. Saya melewati ruas ruas jalan di kota Palembang digenangi air yang tinggi. Seperti jalan Sudirman dekat simpang Polda, ketinggian air lumayan tinggi. Tak heran kalau ada motor atau mobil yang mogok akibat banjir. Lalu di kawasan sekip mulai dari jalan Bay Salim, Mayor Salim Batubara dan Gresik. Yang parah yaitu daerah Rambang. ada beberapa titik lagi seperti kantor gubernur Sumsel lalu ruas jalan lain di kota Palembang. Untuk mencapai rumah sendiri saja harus pusing mencari jalan yang tidak terjebak macet,hehe..
Sebenarnya ini bukan sepenuhnya salah pemerintah yang kurang memperhatikan drainse kota. Seharusnya membuat peta daerah rawan banjir di kota Palembang ini. Tapi peran warga juga dituntut lebih dalam hal ini. Jika pemerintah sudah melakukan pencegahan dengan membersihkan gorong-gorong, seharusnya warga tidak membuang sampah sembarangan yang membuat drainase tersumbat. Jadi jika kita mau protes ke pemkot atau pihak yang berwenang sebaiknya tanya diri sendiri dulu apakah sudah mencegah banjir atau belum. Memulai hal besar harus dari hal kecil..(sok bahasa saya,hehee)
berikut ada foto banjir daerah rambang( bay salim) yang berhasil d dapat, foto daerah lain tidak semoat terfoto..maaf,hehe
kendaraan banyak berputar arah setelah melihat banjir

Tidak ada komentar: